Urutan 24 Jam Pangkal Pinang


Urutan 24 Jam Pangkal Pinang




Kota Pangkal Pinang merupakan ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini terletak di pulau Bangka dan merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pangkal Pinang memiliki luas wilayah sekitar 89,23 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 217.578 jiwa. Kota ini dibagi menjadi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkal Balam, Kecamatan Girimaya, Kecamatan Taman Sari, dan Kecamatan Rangkui.

Pangkal Pinang memiliki berbagai macam objek wisata, baik yang bersifat alam maupun budaya. Beberapa objek wisata yang terkenal di Pangkal Pinang antara lain Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Pesona, Bukit Maras, dan Museum Timah Indonesia. Kota ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah, seperti Gedung Juang, Masjid Jami’, dan Vihara Bakti Sentosa.

Berikut ini adalah urutan 24 jam di Pangkal Pinang:

Urutan 24 Jam Pangkal Pinang

Berikut ini adalah 17 poin penting tentang urutan 24 jam di Pangkal Pinang:

  • Ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung
  • Terletak di pulau Bangka
  • Pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya
  • Luas wilayah sekitar 89,23 kilometer persegi
  • Jumlah penduduk sekitar 217.578 jiwa
  • Dibagi menjadi empat kecamatan
  • Pantai Pasir Putih
  • Pantai Tanjung Pesona
  • Bukit Maras
  • Museum Timah Indonesia
  • Gedung Juang
  • Masjid Jami’
  • Vihara Bakti Sentosa
  • Kuliner khas: otak-otak, mi celor, pempek
  • Kesenian tradisional: tari campak, tari serampang dua belas, tari zapin
  • Kerajinan tangan: kain cual, tikar pandan, gerabah
  • Objek wisata religi: Masjid Jami’, Vihara Bakti Sentosa, Kelenteng Fuk Tet Chi

Itulah 17 poin penting tentang urutan 24 jam di Pangkal Pinang.

Ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pangkal Pinang merupakan ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini terletak di pulau Bangka dan merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pangkal Pinang memiliki luas wilayah sekitar 89,23 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 217.578 jiwa. Kota ini dibagi menjadi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkal Balam, Kecamatan Girimaya, Kecamatan Taman Sari, dan Kecamatan Rangkui.

Sebagai ibu kota provinsi, Pangkal Pinang memiliki berbagai macam fasilitas umum dan infrastruktur yang lengkap. Kota ini juga merupakan pusat pendidikan dan kesehatan di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Pangkal Pinang terdapat beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Bangka Belitung, Politeknik Negeri Bangka Belitung, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bangka Belitung. Selain itu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa rumah sakit besar, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah, Rumah Sakit Bakti Timah, dan Rumah Sakit Siloam Bangka.

Pangkal Pinang juga merupakan pusat perekonomian di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini merupakan pusat perdagangan dan jasa. Di Pangkal Pinang terdapat berbagai macam pusat perbelanjaan, seperti Pangkal Pinang Trade Center, Ramayana Pangkal Pinang, dan Transmart Pangkal Pinang. Selain itu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa kawasan industri, seperti Kawasan Industri Pangkal Balam dan Kawasan Industri Tanjung Pesona.

Sebagai ibu kota provinsi, Pangkal Pinang memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan budaya di provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Demikian penjelasan tentang ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Terletak di pulau Bangka

Pangkal Pinang terletak di pulau Bangka, salah satu pulau terbesar di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pulau Bangka memiliki luas wilayah sekitar 11.413 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 750.000 jiwa. Pulau ini terkenal dengan hasil tambang timahnya. Sebagian besar penduduk pulau Bangka bekerja sebagai penambang timah.

Pangkal Pinang merupakan kota terbesar di pulau Bangka dan sekaligus menjadi ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini terletak di bagian utara pulau Bangka dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Pangkal Pinang memiliki iklim tropis dengan suhu udara rata-rata 27 derajat Celcius. Kota ini memiliki curah hujan yang tinggi, yaitu sekitar 2.500 milimeter per tahun.

Pangkal Pinang memiliki berbagai macam objek wisata, baik yang bersifat alam maupun budaya. Beberapa objek wisata yang terkenal di Pangkal Pinang antara lain Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Pesona, Bukit Maras, dan Museum Timah Indonesia. Kota ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah, seperti Gedung Juang, Masjid Jami’, dan Vihara Bakti Sentosa.

Sebagai kota yang terletak di pulau Bangka, Pangkal Pinang memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata. Kota ini memiliki berbagai macam objek wisata yang menarik dan unik. Selain itu, Pangkal Pinang juga memiliki budaya yang khas dan kuliner yang lezat. Pemerintah kota Pangkal Pinang terus berupaya untuk mengembangkan sektor pariwisata di kota ini. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan infrastruktur pariwisata, mempromosikan objek wisata, dan menyelenggarakan berbagai macam kegiatan pariwisata.

Demikian penjelasan tentang Pangkal Pinang yang terletak di pulau Bangka yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya

Pangkal Pinang merupakan pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai pusat pemerintahan, Pangkal Pinang merupakan tempat kedudukan Gubernur, DPRD, dan instansi-instansi pemerintahan provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa kantor kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian.

Sebagai pusat ekonomi, Pangkal Pinang merupakan pusat perdagangan dan jasa di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di Pangkal Pinang terdapat berbagai macam pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan pertokoan. Selain itu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa kawasan industri, seperti Kawasan Industri Pangkal Balam dan Kawasan Industri Tanjung Pesona.

Sebagai pusat budaya, Pangkal Pinang memiliki berbagai macam kesenian dan tradisi yang unik. Beberapa kesenian yang terkenal di Pangkal Pinang antara lain tari campak, tari serampang dua belas, dan tari zapin. Selain itu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa museum dan galeri seni, seperti Museum Timah Indonesia, Museum Negeri Kepulauan Bangka Belitung, dan Galeri Seni Bangka Belitung.

Sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya, Pangkal Pinang memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kota ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, dan budaya di provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Demikian penjelasan tentang Pangkal Pinang sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Luas wilayah sekitar 89,23 kilometer persegi

Pangkal Pinang memiliki luas wilayah sekitar 89,23 kilometer persegi. Luas wilayah ini terbagi menjadi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pangkal Balam, Kecamatan Girimaya, Kecamatan Taman Sari, dan Kecamatan Rangkui. Kecamatan Pangkal Balam merupakan kecamatan terluas di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 30,76 kilometer persegi. Sedangkan Kecamatan Rangkui merupakan kecamatan terkecil di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 12,67 kilometer persegi.

Dengan luas wilayah yang relatif kecil, Pangkal Pinang merupakan salah satu kota terkecil di Indonesia. Namun, meskipun luas wilayahnya kecil, Pangkal Pinang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Kepadatan penduduk Pangkal Pinang sekitar 2.435 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pangkal Balam, yaitu sekitar 3.500 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Rangkui, yaitu sekitar 1.500 jiwa per kilometer persegi.

Luas wilayah Pangkal Pinang yang kecil membuat kota ini memiliki beberapa keterbatasan. Salah satu keterbatasan tersebut adalah keterbatasan lahan. Keterbatasan lahan ini menyebabkan harga tanah di Pangkal Pinang cukup tinggi. Selain itu, keterbatasan lahan juga menyebabkan pembangunan di Pangkal Pinang harus dilakukan secara vertikal.

Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, Pangkal Pinang tetap merupakan kota yang nyaman untuk ditinggali. Kota ini memiliki berbagai macam fasilitas umum dan infrastruktur yang lengkap. Selain itu, Pangkal Pinang juga memiliki lingkungan yang bersih dan hijau. Pemerintah kota Pangkal Pinang terus berupaya untuk mengatasi keterbatasan lahan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun perumahan vertikal dan mengembangkan kawasan-kawasan baru.

Demikian penjelasan tentang luas wilayah Pangkal Pinang yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Jumlah penduduk sekitar 217.578 jiwa

Jumlah penduduk Pangkal Pinang sekitar 217.578 jiwa (data tahun 2020). Jumlah penduduk ini menempatkan Pangkal Pinang sebagai kota terpadat kedua di provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah Kota Muntok. Kepadatan penduduk Pangkal Pinang sekitar 2.435 jiwa per kilometer persegi.

  • Mayoritas penduduk Pangkal Pinang adalah suku Melayu

    Suku Melayu merupakan suku asli provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagian besar penduduk Pangkal Pinang berasal dari suku Melayu. Suku Melayu Pangkal Pinang memiliki bahasa dan budaya yang unik. Bahasa Melayu Pangkal Pinang disebut bahasa Melayu Bangka.

  • Selain suku Melayu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa suku lainnya

    Beberapa suku lain yang terdapat di Pangkal Pinang antara lain suku Tionghoa, suku Jawa, dan suku Batak. Suku-suku ini hidup berdampingan secara damai di Pangkal Pinang.

  • Penduduk Pangkal Pinang sebagian besar beragama Islam

    Sebagian besar penduduk Pangkal Pinang beragama Islam. Di Pangkal Pinang terdapat banyak masjid dan musholla. Selain Islam, di Pangkal Pinang juga terdapat agama lain, seperti Buddha, Kristen, dan Hindu.

  • Penduduk Pangkal Pinang sebagian besar bekerja di sektor jasa

    Sektor jasa merupakan sektor ekonomi utama di Pangkal Pinang. Sebagian besar penduduk Pangkal Pinang bekerja di sektor jasa, seperti perdagangan, pariwisata, dan transportasi. Selain itu, di Pangkal Pinang juga terdapat beberapa sektor ekonomi lainnya, seperti pertambangan, pertanian, dan perikanan.

Demikian penjelasan tentang jumlah penduduk Pangkal Pinang yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Dibagi menjadi empat kecamatan

Kota Pangkal Pinang dibagi menjadi empat kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Pangkal Balam

    Kecamatan Pangkal Balam merupakan kecamatan terluas di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 30,76 kilometer persegi. Kecamatan Pangkal Balam terletak di bagian utara Kota Pangkal Pinang dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Di Kecamatan Pangkal Balam terdapat beberapa objek wisata, seperti Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Pesona, dan Bukit Maras.

  • Kecamatan Girimaya

    Kecamatan Girimaya merupakan kecamatan terbesar kedua di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 25,67 kilometer persegi. Kecamatan Girimaya terletak di bagian barat Kota Pangkal Pinang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka. Di Kecamatan Girimaya terdapat beberapa objek wisata, seperti Museum Timah Indonesia dan Vihara Bakti Sentosa.

  • Kecamatan Taman Sari

    Kecamatan Taman Sari merupakan kecamatan terkecil di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 17,38 kilometer persegi. Kecamatan Taman Sari terletak di bagian selatan Kota Pangkal Pinang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Tengah. Di Kecamatan Taman Sari terdapat beberapa objek wisata, seperti Masjid Jami’ dan Kelenteng Fuk Tet Chi.

  • Kecamatan Rangkui

    Kecamatan Rangkui merupakan kecamatan terkecil kedua di Pangkal Pinang dengan luas wilayah sekitar 12,67 kilometer persegi. Kecamatan Rangkui terletak di bagian timur Kota Pangkal Pinang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Selatan. Di Kecamatan Rangkui terdapat beberapa objek wisata, seperti Pantai Teluk Kelabat dan Hutan Mangrove.

Demikian penjelasan tentang pembagian wilayah Pangkal Pinang yang terkait dengan urutan 24 jam Pangkal Pinang.

Pantai Pasir Putih

Pantai Pasir Putih merupakan salah satu objek wisata favorit dan andalan di kota tenang ini. Selain itu, Pantai Pasir Putih juga merupakan objek wisata yang cukup mudah dijangkau dari pelabuhan.

  • Pantai Pasir Putih terletak di sebelah barat Pelabuhan Tanjung Redeb

    Pantai Pasir Putih terletak di sebelah barat Pelabuhan Tanjung Redeb. Pantai ini dapat ditempuh selama kurang lebih 20 menit dari pelabuhan dengan menggunakan kendaraan.

  • Daya Tarik dan Fasilitas Pantai Pasir Putih

    Pantai Pasir Putih memiliki daya tarik dan faslitas seperti:

    • Pemandangan garis horizon yang indah dan alami.
    • Air laut berwarna biru dan ombak yang bersahaja.
    • Pantai ditutupi oleh deretan jenis-deretan mangrove yang cukup rindang.
    • Pantai berwarna putih keambuan.
    • Menyediakan sensasi tenang, damai, dan tentum.
  • Jam Operasional dan Tiket Masuk

    Pantai Pasir Putih dibuka selama 24 jam penuh. Tiket masuknya pun cukup terjangkau, hanya Rp 8.000.00.

  • Daya Dukung

    Terdapatnya deretan mangrove yang rindang, ombak yang bersahaja, dan berbagai macam satwa liar yang dapat dijumpai di Panati Pasir Putih.

Demikian penjelasan tentang Panati Pasir Putih yang merupakan salah satu objek wisata di kota tenang ini yang cukup mudah dijangkau dari Pelabuhan Tanjung Redeb.

Pantai Tanjung Pesona

Pantai Tanjung Pesona merupakan salah satu objek wisata pantai yang terletak di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pantai ini terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Pangkal Pinang dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Pantai Tanjung Pesona memiliki keindahan alam yang mempesona dengan pasir putihnya yang lembut dan air lautnya yang jernih.

Selain keindahan alamnya, Pantai Tanjung Pesona juga memiliki berbagai fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti gazebo untuk bersantai, warung makan, dan toilet. Di pantai ini juga terdapat wahana permainan air, seperti banana boat, jet ski, dan kano. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan bawah laut Pantai Tanjung Pesona dengan snorkeling atau diving.

Pantai Tanjung Pesona merupakan tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam pantai sambil bersantai di gazebo atau bermain air di laut. Bagi yang hobi memancing, Pantai Tanjung Pesona juga merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan hobi tersebut.

Pantai Tanjung Pesona buka setiap hari selama 24 jam. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk menikmati keindahan pantai ini. Namun, pengunjung dikenakan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.

Demikian penjelasan tentang Pantai Tanjung Pesona yang merupakan salah satu objek wisata pantai yang ada di Kota Pangkal Pinang.

Bukit Maras

Bukit Maras merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bukit ini terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Pangkal Pinang dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Bukit Maras merupakan tempat yang tepat untuk menikmati keindahan alam Kota Pangkal Pinang dari ketinggian.

  • Daya Tarik Bukit Maras

    Bukit Maras memiliki beberapa daya tarik, antara lain:

    • Pemandangan Kota Pangkal Pinang dari ketinggian.
    • Udara yang sejuk dan segar.
    • Hutan pinus yang rindang.
    • Fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti gazebo, warung makan, dan toilet.
  • Aktivitas yang Dapat Dilakukan di Bukit Maras

    Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Bukit Maras, antara lain:

    • Menikmati pemandangan Kota Pangkal Pinang dari ketinggian.
    • Berkemah di hutan pinus.
    • Bersepeda atau jogging di jalur yang telah disediakan.
    • Menikmati kuliner khas Bangka Belitung di warung makan yang tersedia.
  • Jam Operasional dan Tiket Masuk

    Bukit Maras buka setiap hari selama 24 jam. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk menikmati keindahan Bukit Maras. Namun, pengunjung dikenakan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.

  • Daya Dukung

    Bukit Maras memiliki daya dukung yang cukup baik, antara lain:

    • Tersedianya fasilitas pendukung yang cukup lengkap.
    • Akses jalan yang mudah dan kondisi jalan yang baik.
    • Keamanan yang terjamin.

Demikian penjelasan tentang Bukit Maras yang merupakan salah satu objek wisata alam yang ada di Kota Pangkal Pinang.

Museum Timah Indonesia

Museum Timah Indonesia merupakan salah satu objek wisata edukasi yang terletak di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Museum ini terletak sekitar 2 kilometer dari pusat kota Pangkal Pinang dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Museum Timah Indonesia menyimpan berbagai koleksi tentang sejarah, budaya, dan teknologi penambangan timah di Indonesia.

  • Daya Tarik Museum Timah Indonesia

    Museum Timah Indonesia memiliki beberapa daya tarik, antara lain:

    • Koleksi yang lengkap tentang sejarah, budaya, dan teknologi penambangan timah di Indonesia.
    • Diorama yang menggambarkan proses penambangan timah dari zaman dahulu hingga sekarang.
    • Replika kapal pengangkut timah yang digunakan pada zaman dahulu.
    • Fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti ruang auditorium, perpustakaan, dan ruang pameran temporer.
  • Aktivitas yang Dapat Dilakukan di Museum Timah Indonesia

    Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Museum Timah Indonesia, antara lain:

    • Mempelajari sejarah, budaya, dan teknologi penambangan timah di Indonesia.
    • Melihat diorama yang menggambarkan proses penambangan timah dari zaman dahulu hingga sekarang.
    • Melihat replika kapal pengangkut timah yang digunakan pada zaman dahulu.
    • Menonton film dokumenter tentang penambangan timah di Indonesia.
  • Jam Operasional dan Tiket Masuk

    Museum Timah Indonesia buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuk Museum Timah Indonesia sebesar Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 3.000 untuk pengunjung anak-anak.

  • Daya Dukung

    Museum Timah Indonesia memiliki daya dukung yang cukup baik, antara lain:

    • Tersedianya fasilitas pendukung yang cukup lengkap.
    • Akses jalan yang mudah dan kondisi jalan yang baik.
    • Keamanan yang terjamin.

Demikian penjelasan tentang Museum Timah Indonesia yang merupakan salah satu objek wisata edukasi yang ada di Kota Pangkal Pinang.

Gedung Juang

Gedung Juang merupakan salah satu objek wisata sejarah yang terletak di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Gedung ini terletak sekitar 1 kilometer dari pusat kota Pangkal Pinang dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Gedung Juang merupakan tempat bersejarah yang menjadi saksi perjuangan rakyat Bangka Belitung melawan penjajah Belanda.

  • Daya Tarik Gedung Juang

    Gedung Juang memiliki beberapa daya tarik, antara lain:

    • Bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik.
    • Koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Bangka Belitung melawan penjajah Belanda.
    • Diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan rakyat Bangka Belitung.
    • Fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti ruang pameran, perpustakaan, dan ruang auditorium.
  • Aktivitas yang Dapat Dilakukan di Gedung Juang

    Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Gedung Juang, antara lain:

    • Mempelajari sejarah perjuangan rakyat Bangka Belitung melawan penjajah Belanda.
    • Melihat koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Bangka Belitung.
    • Melihat diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan rakyat Bangka Belitung.
    • Menonton film dokumenter tentang perjuangan rakyat Bangka Belitung.
  • Jam Operasional dan Tiket Masuk

    Gedung Juang buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tiket masuk Gedung Juang sebesar Rp 2.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 1.000 untuk pengunjung anak-anak.

  • Daya Dukung

    Gedung Juang memiliki daya dukung yang cukup baik, antara lain:

    • Tersedianya fasilitas pendukung yang cukup lengkap.
    • Akses jalan yang mudah dan kondisi jalan yang baik.
    • Keamanan yang terjamin.

Demikian penjelasan tentang Gedung Juang yang merupakan salah satu objek wisata sejarah yang ada di Kota Pangkal Pinang.

Masjid Jami’

Masjid Jami’ merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Masjid ini terletak di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di Jalan Merdeka. Masjid Jami’ merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Pangkal Pinang dan menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

Masjid Jami’ dibangun pada tahun 1840 oleh Sultan Muhammad Ali, Sultan Bangka pertama. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Melayu yang kental. Masjid Jami’ memiliki bangunan yang megah dengan kubah besar berwarna hijau. Masjid ini dapat menampung hingga 2.000 jamaah.

Masjid Jami’ merupakan pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Kota Pangkal Pinang. Di masjid ini, setiap hari dilaksanakan shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya. Masjid Jami’ juga menjadi tempat pelaksanaan salat Idulfitri dan Idul Adha.

Masjid Jami’ terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ke Masjid Jami’ dapat melihat keindahan bangunan masjid dan belajar tentang sejarah Islam di Kota Pangkal Pinang. Masjid Jami’ merupakan salah satu objek wisata religi yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Pangkal Pinang.

Demikian penjelasan tentang Masjid Jami’ yang merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di Kota Pangkal Pinang.

Vihara Bakti Sentosa

Vihara Bakti Sentosa merupakan salah satu vihara terbesar dan tertua di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Vihara ini terletak di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di Jalan A. Yani. Vihara Bakti Sentosa merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Pangkal Pinang dan menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

  • Daya Tarik Vihara Bakti Sentosa

    Vihara Bakti Sentosa memiliki beberapa daya tarik, antara lain:

    • Bangunan vihara yang megah dan indah.
    • Patung-patung Buddha yang besar dan cantik.
    • Koleksi kitab-kitab suci agama Buddha yang lengkap.
    • Fasilitas pendukung yang cukup lengkap, seperti ruang sembahyang, ruang kelas, dan ruang pertemuan.
  • Aktivitas yang Dapat Dilakukan di Vihara Bakti Sentosa

    Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di Vihara Bakti Sentosa, antara lain:

    • Bersembahyang.
    • Mempelajari agama Buddha.
    • Melihat-lihat koleksi kitab-kitab suci agama Buddha.
    • Berfoto-foto dengan latar belakang bangunan vihara yang megah dan indah.
  • Jam Operasional dan Tiket Masuk

    Vihara Bakti Sentosa buka setiap hari selama 24 jam. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk untuk menikmati keindahan Vihara Bakti Sentosa.

  • Daya Dukung

    Vihara Bakti Sentosa memiliki daya dukung yang cukup baik, antara lain:

    • Tersedianya fasilitas pendukung yang cukup lengkap.
    • Akses jalan yang mudah dan kondisi jalan yang baik.
    • Keamanan yang terjamin.

Demikian penjelasan tentang Vihara Bakti Sentosa yang merupakan salah satu vihara terbesar dan tertua di Kota Pangkal Pinang.

Kuliner khas: otak-otak, mi celor, pempek

Kota Pangkal Pinang memiliki beragam kuliner khas yang wajib dicoba oleh wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Beberapa kuliner khas Pangkal Pinang yang terkenal antara lain otak-otak, mi celor, dan pempek.

Otak-otak merupakan makanan yang terbuat dari ikan tenggiri yang dicincang halus, dicampur dengan bumbu rempah-rempah, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang. Otak-otak memiliki rasa yang gurih dan sedikit pedas. Otak-otak biasanya disajikan dengan kuah santan atau saus kacang.

Mi celor merupakan makanan yang terbuat dari mi kuning, kuah santan, dan bumbu rempah-rempah. Mi celor memiliki rasa yang gurih dan sedikit pedas. Mi celor biasanya disajikan dengan telur rebus, tauge, dan kucai. Mi celor merupakan salah satu makanan khas Bangka Belitung yang paling populer.

Pempek merupakan makanan yang terbuat dari ikan tenggiri yang dicincang halus, dicampur dengan tepung sagu, dan bumbu rempah-rempah, lalu digoreng. Pempek memiliki rasa yang gurih dan sedikit kenyal. Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuko yang terbuat dari gula merah, asam jawa, dan cabai.

Demikian penjelasan tentang kuliner khas Pangkal Pinang yang meliputi otak-otak, mi celor, dan pempek.

Kesenian tradisional: tari campak, tari serampang dua belas, tari zapin

Kota Pangkal Pinang memiliki beragam kesenian tradisional yang unik dan menarik. Beberapa kesenian tradisional Pangkal Pinang yang terkenal antara lain tari campak, tari serampang dua belas, dan tari zapin.

  • Tari Campak

    Tari campak merupakan tari tradisional yang berasal dari Pulau Bangka. Tari ini biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan hiburan. Tari campak dibawakan oleh sekelompok penari wanita dengan gerakan yang lincah dan energik. Tari campak diiringi oleh musik tradisional seperti gendang, gong, dan serunai.

  • Tari Serampang Dua Belas

    Tari serampang dua belas merupakan tari tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Tari ini biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan hiburan. Tari serampang dua belas dibawakan oleh sekelompok penari wanita dengan gerakan yang lembut dan gemulai. Tari serampang dua belas diiringi oleh musik tradisional seperti gendang, gong, dan rebab.

  • Tari Zapin

    Tari zapin merupakan tari tradisional yang berasal dari Arab. Tari ini biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan hiburan. Tari zapin dibawakan oleh sekelompok penari pria dengan gerakan yang lincah dan energik. Tari zapin diiringi oleh musik tradisional seperti gendang, gong, dan rebab.

Demikian penjelasan tentang kesenian tradisional Pangkal Pinang yang meliputi tari campak, tari serampang dua belas, dan tari zapin.

Kerajinan tangan: kain cual, tikar pandan, gerabah

Kota Pangkal Pinang memiliki beragam kerajinan tangan yang unik dan menarik. Beberapa kerajinan tangan Pangkal Pinang yang terkenal antara lain kain cual, tikar pandan, dan gerabah.

Kain cual merupakan kain tradisional yang berasal dari Bangka Belitung. Kain cual dibuat dengan cara menenun benang katun atau sutra menggunakan alat tenun tradisional. Kain cual memiliki motif yang beragam, seperti motif bunga, motif geometris, dan motif binatang. Kain cual biasanya digunakan untuk membuat pakaian, sarung, dan aksesoris lainnya.

Tikar pandan merupakan tikar yang terbuat dari daun pandan. Tikar pandan dibuat dengan cara menganyam daun pandan yang telah dikeringkan. Tikar pandan memiliki berbagai macam motif, seperti motif garis, motif kotak-kotak, dan motif bunga. Tikar pandan biasanya digunakan untuk alas duduk, alas tidur, dan hiasan dinding.

Gerabah merupakan kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat. Gerabah dibuat dengan cara memutar tanah liat pada sebuah alat putar tradisional. Gerabah memiliki berbagai macam bentuk, seperti pot, kendi, piring, dan mangkuk. Gerabah biasanya digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, serta sebagai hiasan rumah.

Demikian penjelasan tentang kerajinan tangan Pangkal Pinang yang meliputi kain cual, tikar pandan, dan gerabah.

Objek wisata religi: Masjid Jami’, Vihara Bakti Sentosa, Kelenteng Fuk Tet Chi

Kota Pangkal Pinang memiliki beragam objek wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa objek wisata religi Pangkal Pinang yang terkenal antara lain Masjid Jami’, Vihara Bakti Sentosa, dan Kelenteng Fuk Tet Chi.

Masjid Jami’ merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di Kota Pangkal Pinang. Masjid ini terletak di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di Jalan Merdeka. Masjid Jami’ dibangun pada tahun 1840 oleh Sultan Muhammad Ali, Sultan Bangka pertama. Masjid Jami’ memiliki bangunan yang megah dengan kubah besar berwarna hijau. Masjid ini dapat menampung hingga 2.000 jamaah.

Vihara Bakti Sentosa merupakan salah satu vihara terbesar dan tertua di Kota Pangkal Pinang. Vihara ini terletak di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di Jalan A. Yani. Vihara Bakti Sentosa dibangun pada tahun 1864 oleh para pedagang Tionghoa. Vihara Bakti Sentosa memiliki bangunan yang megah dengan patung-patung Buddha yang besar dan cantik. Vihara ini menjadi tempat ibadah umat Buddha di Kota Pangkal Pinang.

Kelenteng Fuk Tet Chi merupakan salah satu kelenteng tertua di Kota Pangkal Pinang. Kelenteng ini terletak di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di Jalan Kapten A. Rivai. Kelenteng Fuk Tet Chi dibangun pada tahun 1745 oleh para pedagang Tionghoa. Kelenteng Fuk Tet Chi memiliki bangunan yang megah dengan ukiran-ukiran yang indah. Kelenteng ini menjadi tempat ibadah umat Konghucu di Kota Pangkal Pinang.

Demikian penjelasan tentang objek wisata religi Pangkal Pinang yang meliputi Masjid Jami’, Vihara Bakti Sentosa, dan Kelenteng Fuk Tet Chi.

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang urutan 24 jam di Kota Pangkal Pinang:

Question 1: Apa saja yang termasuk dalam urutan 24 jam di Kota Pangkal Pinang?
Answer 1: Urutan 24 jam di Kota Pangkal Pinang meliputi: Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Pesona, Bukit Maras, Museum Timah Indonesia, Gedung Juang, مسجد Jami’, Vihara Bakti Sentosa, Kelenteng Kuan Tie Miao, Pasar Malam Pangkal Pinang, Alun-alun Taman Merdeka, dan masih banyak lagi.

Question 2: Apa saja yang bisa dilakukan di Pantai Pasir Putih?
Answer 2: Di Pantai Pasir Putih, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berenang, berjemur, bermain pasir, membangun istana pasir, bermain voli pantai, atau hanya sekedar bersantai sambil༷ sunset.

Question 3: Apa saja yang menarik dari Museum Timah Indonesia?
Answer 3: Museum Timah Indonesia menyimpan berbagai koleksi tentang sejarah, perkembangan, dan teknologi penambangan timah di Indonesia. Pengunjung dapat melihat berbagai macam koleksi seperti foto-foto lama, peralatan tambang, dan mesin- mesin pengolah timah.

Question 4: Apa saja yang bisa dilakukan di Alun-alun Taman Merdeka?
Answer 4: Alun-alun Taman Merdeka merupakan ruang terbuka hijau yang terletak di pusat Kota Pangkal Pinang. Di alun-alun ini, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bersantai, bermain, atau berolahraga. Alun-alun ini juga sering digunakan untuk menggelar berbagai acara, seperti pentas seni, festival kuliner, dan sebagainya.

Question 5: Apa saja kuliner khas Kota Pangkal Pinang?
Answer 5: Kota Pangkal Pinang memiliki beragam kuliner khas yang wajib dicoba, seperti: Otak-otak, mi celor, pempek, rujak miang, dan masih banyak lagi. Kuliner-kuliner ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat makan di Kota Pangkal Pinang.

Question 6: Apa saja oleh-oleh khas Kota Pangkal Pinang?
Answer 6: Kota Pangkal Pinang memiliki beragam oleh-oleh khas yang dapat dibawa pulang sebagai buah tangan, seperti: Kain cual, tikar pandang, gerabak, dan berbagai macam makanan olahan seperti keripik kemplang dan getas.

Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang urutan 24 jam di Kota Pangkal Pinang. Semoga bermanfaat.

Selain informasi di atas, berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat perjalanan Anda ke Kota Pangkal Pinang semakin berkesan:

Tips

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat perjalanan Anda ke Kota Pangkal Pinang semakin berkesan:

1. Datanglah pada saat yang tepat.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kota Pangkal Pinang adalah pada musim kemarau, yaitu sekitar bulan April hingga September. Pada saat ini, cuaca cerah dan tidak terlalu panas, sehingga cocok untuk melakukan berbagai aktivitas luar ruangan.

2. Siapkan pakaian dan perlengkapan yang tepat.
Jangan lupa untuk membawa pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, serta perlengkapan seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya untuk melindungi diri dari sinar matahari. Jika Anda berencana untuk melakukan aktivitas pantai, jangan lupa untuk membawa baju renang dan handuk.

3. Cobalah kuliner khas setempat.
Kota Pangkal Pinang memiliki beragam kuliner khas yang wajib dicoba, seperti otak-otak, mi celor, pempek, dan rujak miang. Anda dapat dengan mudah menemukan kuliner-kuliner ini di berbagai tempat makan di Kota Pangkal Pinang.

4. Jangan lupa membawa oleh-oleh.
Kota Pangkal Pinang memiliki beragam oleh-oleh khas yang dapat dibawa pulang sebagai buah tangan, seperti kain cual, tikar pandan, gerabah, dan berbagai macam makanan olahan seperti keripik kemplang dan getas. Oleh-oleh tersebut dapat dengan mudah ditemukan di berbagai toko oleh-oleh di Kota Pangkal Pinang.

Demikian beberapa tips untuk membuat perjalanan Anda ke Kota Pangkal Pinang semakin berkesan. Semoga bermanfaat.

Kota Pangkal Pinang merupakan kota yang indah dan memiliki banyak potensi wisata. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjelajahi Kota Pangkal Pinang dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Pesan sekarang :


Share the Post: