Urut 24 Jam Parepare: Menyusuri Jejak Sejarah dan Budaya Kota Industri


Urut 24 Jam Parepare: Menyusuri Jejak Sejarah dan Budaya Kota Industri




Kota Parepare merupakan salah satu kota penting di Sulawesi Selatan yang dikenal dengan keanekaragaman budaya dan sejarahnya yang kaya. Julukan “Urut 24 Jam Parepare” pun tersemat pada kota ini, merujuk pada aktivitas masyarakatnya yang tidak pernah berhenti dan selalu berdenyut hidup selama 24 jam sehari.

Artikel ini mengajak Anda untuk menyusuri jejak sejarah dan budaya Kota Parepare. Dari mulai asal-usul nama kota hingga beragam destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Mari kita telusuri keindahan dan keunikan Kota Parepare secara lebih dalam.

Parepare memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-16. Kota ini pernah menjadi pusat perdagangan penting di wilayah Sulawesi Selatan. Seiring berjalannya waktu, Parepare berkembang pesat menjadi kota industri yang maju. Namun, di balik kemajuan industri tersebut, Parepare juga menyimpan banyak kekayaan budaya dan sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

Urut 24 Jam Parepare

Parepare, kota industri yang tak pernah tidur.

  • Julukan: Kota Industri
  • Lokasi: Sulawesi Selatan
  • Asal Nama: Gabungan dua kata, “Pare” dan “Pare”
  • Pusat Perdagangan: Sejak abad ke-16
  • Industri: Agro, maritim, perdagangan
  • Kuliner: Ikan bakar Parepare, pallubasa
  • Tari Tradisional: Tari Pakarena
  • Musik Tradisional: Gandrang Bulo
  • Bahasa Daerah: Bahasa Bugis
  • Agama: Islam, Kristen, Katolik
  • Penduduk: 140.000 jiwa (2021)
  • Luas Wilayah: 99,33 km²
  • Batas Wilayah: Barru, Pinrang, Sidrap
  • Transportasi: Bandara, pelabuhan, stasiun kereta api
  • Pendidikan: Universitas, institut, sekolah tinggi
  • Kesehatan: Rumah sakit, puskesmas, klinik
  • Pariwisata: Pantai, air terjun, museum
  • Pusat Perbelanjaan: Pasar tradisional, mal
  • Olahraga: Sepak bola, bulu tangkis, voli
  • Kesenian: Tari, musik, lukis

Parepare, kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan kuliner. Kota ini menjadi destinasi wisata menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Julukan: Kota Industri

Parepare dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki banyak kawasan industri yang beroperasi selama 24 jam penuh. Kawasan industri ini bergerak di berbagai bidang, seperti agroindustri, maritim, dan perdagangan. Beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Parepare antara lain PT Semen Tonasa, PT Industri Kapal Indonesia (IKI), dan PT Pelabuhan Indonesia IV.

Keberadaan kawasan industri ini menjadikan Parepare sebagai salah satu kota dengan perekonomian terkuat di Sulawesi Selatan. Kota ini juga menjadi tujuan investasi bagi banyak pengusaha dari dalam dan luar negeri. Selain itu, Parepare juga menjadi pusat distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Aktivitas industri yang tinggi di Parepare membuat kota ini tidak pernah tidur. Bahkan, pada malam hari, kawasan industri tetap beroperasi dan terlihat ramai. Inilah yang menjadi alasan mengapa Parepare mendapat julukan “Urut 24 Jam”. Kota ini selalu sibuk dan berdenyut hidup selama 24 jam sehari.

Selain sebagai pusat industri, Parepare juga dikenal sebagai kota pendidikan. Di kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, seperti Universitas Negeri Makassar (UNM) Parepare, Institut Teknologi Kesehatan (ITK) Parepare, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mega Rezky. Keberadaan perguruan tinggi ini membuat Parepare menjadi tujuan pendidikan bagi banyak pelajar dari berbagai daerah.

Parepare merupakan kota yang maju dan berkembang pesat. Kota ini menjadi pusat perekonomian, pendidikan, dan budaya di wilayah Sulawesi Selatan. Julukan “Urut 24 Jam Parepare” menggambarkan aktivitas masyarakatnya yang tidak pernah berhenti dan selalu bersemangat.

Lokasi: Sulawesi Selatan

Parepare terletak di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota ini berada di bagian selatan provinsi, sekitar 150 kilometer dari ibu kota provinsi, Makassar. Parepare merupakan kota terbesar kedua di Sulawesi Selatan setelah Makassar.

Secara geografis, Parepare berada pada koordinat 4°01′00″S 119°36′00″E. Kota ini memiliki luas wilayah sekitar 99,33 km². Parepare berbatasan dengan Kabupaten Barru di sebelah utara, Kabupaten Pinrang di sebelah timur, dan Kabupaten Sidrap di sebelah selatan.

Parepare memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya berlangsung dari bulan November hingga April, sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan Mei hingga Oktober. Suhu udara rata-rata di Parepare berkisar antara 24°C hingga 32°C.

Parepare merupakan kota yang strategis dalam hal transportasi. Kota ini memiliki pelabuhan laut, bandara udara, dan stasiun kereta api. Pelabuhan laut Parepare merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini melayani kapal penumpang dan kapal barang dari berbagai daerah di Indonesia, serta dari negara-negara tetangga.

Lokasi Parepare yang strategis menjadikan kota ini sebagai pintu gerbang perekonomian di Sulawesi Selatan. Kota ini juga menjadi pusat distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

Asal Nama: Gabungan dua kata, “Pare” dan “Pare”

Nama Parepare berasal dari gabungan dua kata, yaitu “Pare” dan “Pare”. Kata “Pare” diambil dari nama sungai yang mengalir di kota tersebut, sedangkan kata “Pare” berasal dari bahasa Bugis yang berarti “perahu”.

  • Pare

    Sungai Pare merupakan sungai terpanjang di Kota Parepare. Sungai ini bermuara di Laut Parepare. Nama “Pare” diduga berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “pari” yang berarti “air”.

  • Pare

    Kata “pare” dalam bahasa Bugis berarti “perahu”. Hal ini tidak mengherankan karena Parepare merupakan kota pelabuhan yang ramai sejak zaman dahulu.

  • Gabungan Pare dan Pare

    Gabungan kata “Pare” dan “Pare” menjadi “Parepare” melambangkan kota yang terletak di tepi sungai dan menjadi pelabuhan yang ramai.

  • Julukan “Kota Bandar Madani”

    Selain dikenal dengan julukan “Urut 24 Jam Parepare”, kota ini juga memiliki julukan “Kota Bandar Madani”. Julukan ini diberikan karena Parepare merupakan kota pelabuhan yang maju dan memiliki masyarakat yang religius.

Nama Parepare memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan sejarah serta budaya kota tersebut. Nama ini menjadi identitas bagi kota yang terus berkembang dan maju.

Pusat Perdagangan: Sejak abad ke-16

Parepare telah menjadi pusat perdagangan sejak abad ke-16. Hal ini tidak terlepas dari lokasi kota yang strategis di jalur perdagangan antara wilayah barat dan الشرق الأوسط.

  • Pelabuhan Parepare

    Pelabuhan Parepare merupakan salah satu pelabuhan tertua di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi pintu gerbang perdagangan antara wilayah barat dan الشرق الأوسط.

  • Komoditas Perdagangan

    Komoditas perdagangan yang diperdagangkan di Pelabuhan Parepare antara lain beras, hasil bumi, dan rempah-rempah. Rempah-rempah seperti cengkih, pala, dan fuli menjadi primadona perdagangan di Parepare.

  • Pedagang dari Berbagai Daerah

    Pelabuhan Parepare ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai daerah, seperti pedagang dari Jawa, Makassar, Bugis, dan Mandar. Perdagangan di Parepare juga menarik pedagang dari negara-negara tetangga, seperti pedagang dari Cina, India, dan Arab.

  • Pusat Ekonomi Sulawesi Selatan

    Pada abad ke-18 dan 19, Parepare menjadi pusat ekonomi Sulawesi Selatan. Kota ini menjadi tempat berkumpulnya para pedagang dan saudagar dari berbagai daerah. Kemajuan perdagangan di Parepare juga didukung oleh keberadaan Kerajaan Gowa-Tallo yang menguasai wilayah Sulawesi Selatan saat itu.

Peran Parepare sebagai pusat perdagangan terus berlanjut hingga saat ini. Kota ini masih menjadi salah satu kota perdagangan terbesar di Sulawesi Selatan. Keberadaan Pelabuhan Parepare yang modern dan pembangunan kawasan industri menjadikan kota ini sebagai tujuan investasi bagi banyak pedagang dan investor.

Industri: Agro, maritim, perdagangan

Parepare dikenal sebagai kota industri. Kota ini memiliki kawasan industri yang luas dan menjadi tempat beroperasinya berbagai perusahaan besar. Industri yang berkembang di Parepare antara lain industri agro, maritim, dan perdagangan.

Industri Agro
Parepare memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Kota ini memiliki lahan pertanian yang luas dan subur. Komoditas pertanian utama yang dihasilkan di Parepare antara lain padi, jagung, kedelai, dan sayur-sayuran. Selain itu, Parepare juga merupakan penghasil kakao dan kopi berkualitas tinggi.

Industri Maritim
Parepare memiliki garis pantai yang panjang dan memiliki beberapa pulau kecil di sekitarnya. Hal ini menjadikan Parepare sebagai kota yang potensial untuk mengembangkan industri maritim. Industri maritim yang berkembang di Parepare antara lain perikanan, budidaya laut, dan transportasi laut.

Industri Perdagangan
Parepare merupakan salah satu kota perdagangan terbesar di Sulawesi Selatan. Kota ini memiliki pelabuhan laut yang modern dan menjadi pintu gerbang perdagangan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Komoditas perdagangan yang diperdagangkan di Parepare antara lain beras, hasil bumi, rempah-rempah, dan hasil laut.

Ketiga sektor industri tersebut menjadi penggerak utama perekonomian Kota Parepare. Keberadaan kawasan industri yang luas dan modern menjadikan Parepare sebagai tujuan investasi yang menarik bagi para pengusaha. Selain itu, Parepare juga memiliki sumber daya alam yang melimpah dan tenaga kerja yang terampil.

Dengan dukungan berbagai faktor tersebut, Parepare terus tumbuh dan berkembang sebagai kota industri yang maju dan modern. Kota ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Sulawesi Selatan dan berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi nasional.

Kuliner: Ikan bakar Parepare, pallubasa

Parepare memiliki kekayaan kuliner yang beragam dan unik. Dua di antaranya yang paling terkenal adalah ikan bakar Parepare dan pallubasa.

  • Ikan Bakar Parepare

    Ikan bakar Parepare merupakan kuliner khas Kota Parepare yang terbuat dari ikan laut segar. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan kakap merah, ikan baronang, atau ikan tuna. Ikan tersebut dibakar dengan bumbu khusus yang terbuat dari campuran bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, dan rempah-rempah lainnya. Ikan bakar Parepare memiliki rasa yang gurih, pedas, dan sedikit asam. Kuliner ini biasanya disajikan dengan nasi putih, sambal, dan lalapan.

  • Pallubasa

    Pallubasa merupakan kuliner khas Sulawesi Selatan yang juga populer di Parepare. Pallubasa terbuat dari jeroan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental dan gurih. Jeroan sapi yang digunakan biasanya adalah hati, paru, dan usus. Pallubasa memiliki rasa yang gurih, pedas, dan sedikit manis. Kuliner ini biasanya disajikan dengan nasi putih, ketupat, atau lontong.

  • Tempat Menikmati Kuliner Parepare

    Ikan bakar Parepare dan pallubasa dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat makan di Parepare. Beberapa tempat makan yang terkenal dengan ikan bakar Parepare dan pallubasanya yang lezat antara lain Rumah Makan Apong, Rumah Makan Aroma Laut, dan Rumah Makan Pallubasa Serigala.

  • Kuliner yang Menggugah Selera

    Ikan bakar Parepare dan pallubasa merupakan kuliner yang menggugah selera dan wajib dicoba bagi wisatawan yang berkunjung ke Parepare. Kedua kuliner ini memiliki cita rasa yang unik dan khas yang tidak akan ditemukan di tempat lain.

Selain ikan bakar Parepare dan pallubasa, Parepare juga memiliki beragam kuliner lezat lainnya, seperti coto Makassar, sop saudara, dan nasi goreng Parepare. Kota ini memang surga kuliner bagi para pencinta makanan.

Tari Tradisional: Tari Pakarena

Tari Pakarena merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari daerah Luwu. Tari ini biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan pernikahan. Tari Pakarena juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Parepare.

  • Gerakan Tari yang Anggun

    Tari Pakarena memiliki gerakan yang anggun dan lembut. Gerakan tari ini didominasi oleh gerakan tangan dan kaki yang gemulai. Penari Tari Pakarena biasanya menggunakan pakaian adat berupa baju bodo dan sarung sutra. Mereka juga mengenakan aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting-anting.

  • Musik Pengiring Tari Pakarena

    Musik pengiring Tari Pakarena biasanya menggunakan alat musik tradisional Sulawesi Selatan, seperti gendang, gong, dan suling. Musik pengiring Tari Pakarena memiliki tempo yang lambat dan mendayu-dayu. Irama musik yang mengalun lembut ini semakin menambah keindahan Tari Pakarena.

  • Makna Tari Pakarena

    Tari Pakarena memiliki makna yang mendalam. Tari ini menggambarkan tentang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Tari Pakarena juga mengandung pesan tentang pentingnya menjaga keselarasan antara manusia dengan alam.

  • Tari Pakarena Sebagai Daya Tarik Wisata

    Tari Pakarena menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Parepare. Banyak wisatawan yang datang ke Parepare khusus untuk menyaksikan Tari Pakarena. Tari ini biasanya ditampilkan di berbagai acara budaya dan festival di Parepare. Tari Pakarena juga menjadi salah satu ikon budaya Kota Parepare.

Tari Pakarena merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Kota Parepare. Tari ini menjadi identitas budaya daerah dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang unik dan menarik.

Musik Tradisional: Gandrang Bulo

Gandrang Bulo merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, khususnya dari daerah Luwu. Alat musik ini terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara dipukul. Gandrang Bulo memiliki bentuk yang menyerupai gendang, tetapi lebih panjang dan ramping. Alat musik ini memiliki dua bagian utama, yaitu bagian badan dan bagian kepala. Bagian badan Gandrang Bulo terbuat dari bambu yang diberi lubang-lubang kecil. Sedangkan bagian kepala Gandrang Bulo terbuat dari kulit sapi atau kambing yang direntangkan.

Gandrang Bulo dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua buah stik. Stik yang digunakan untuk memukul Gandrang Bulo biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Pemain Gandrang Bulo akan memukul bagian kepala Gandrang Bulo dengan kedua stik tersebut. Pukulan-pukulan pada Gandrang Bulo akan menghasilkan suara yang berirama dan harmonis.

Gandrang Bulo biasanya dimainkan dalam berbagai acara adat dan budaya di Sulawesi Selatan, seperti acara pernikahan, pesta panen, dan upacara adat lainnya. Alat musik ini juga sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari tradisional Sulawesi Selatan, seperti Tari Pakarena dan Tari Gandrang Bulo.

Selain sebagai alat musik pengiring tari, Gandrang Bulo juga dimainkan sebagai alat musik solo. Pemain Gandrang Bulo solo biasanya akan memainkan berbagai macam lagu daerah Sulawesi Selatan dengan menggunakan teknik-teknik permainan yang rumit dan memukau.

Gandrang Bulo merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang sangat unik dan khas. Alat musik ini memiliki suara yang merdu dan ritme yang dinamis. Gandrang Bulo menjadi salah satu identitas budaya Sulawesi Selatan dan sering dimainkan dalam berbagai acara adat dan budaya.

Bahasa Daerah: Bahasa Bugis

Bahasa daerah yang digunakan di Kota Parepare adalah Bahasa Bugis. Bahasa Bugis merupakan salah satu bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Sulawesi Selatan. Bahasa ini juga digunakan di beberapa daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

  • Sejarah Bahasa Bugis

    Bahasa Bugis berasal dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-10 Masehi. Bahasa Bugis dibawa oleh para pedagang dan pelaut Bugis yang merantau ke berbagai daerah di Nusantara.

  • Dialek Bahasa Bugis

    Bahasa Bugis memiliki beberapa dialek, antara lain dialek Wajo, dialek Luwu, dialek Bone, dan dialek Sinjai. Dialek Wajo merupakan dialek yang paling umum digunakan di Kota Parepare.

  • Ciri-ciri Bahasa Bugis

    Bahasa Bugis memiliki beberapa ciri-ciri khas, antara lain:

    • Bahasa Bugis menggunakan sistem vokal yang lengkap, yaitu a, i, u, e, dan o.
    • Bahasa Bugis memiliki sistem konsonan yang lengkap, termasuk konsonan nirsuara dan konsonan bersuara.
    • Bahasa Bugis memiliki sistem tata bahasa yang kompleks, dengan penggunaan partikel dan sufiks yang beragam.
  • Fungsi Bahasa Bugis

    Bahasa Bugis digunakan dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal. Bahasa Bugis digunakan dalam kegiatan pemerintahan, pendidikan, perdagangan, dan kehidupan sehari-hari. Bahasa Bugis juga digunakan dalam kesenian dan sastra daerah Sulawesi Selatan.

Bahasa Bugis merupakan salah satu bahasa daerah yang kaya dan beragam di Indonesia. Bahasa ini memiliki sejarah yang panjang dan digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan dalam berbagai situasi. Bahasa Bugis menjadi identitas budaya daerah dan menjadi salah satu aset budaya nasional Indonesia.

Agama: Islam, Kristen, Katolik

Masyarakat Kota Parepare menganut berbagai macam agama, antara lain Islam, Kristen, dan Katolik. Islam merupakan agama mayoritas di Kota Parepare, diikuti oleh Kristen dan Katolik.

  • Islam

    Islam merupakan agama mayoritas di Kota Parepare. Mayoritas penduduk Parepare beragama Islam, sekitar 75% dari total penduduk. Islam masuk ke Parepare pada abad ke-16 Masehi dibawa oleh para pedagang dan pelaut Bugis. Islam berkembang pesat di Parepare dan menjadi agama mayoritas hingga saat ini.

  • Kristen

    Agama Kristen juga cukup banyak dianut oleh masyarakat Parepare. Jumlah penduduk Parepare yang beragama Kristen sekitar 15% dari total penduduk. Agama Kristen masuk ke Parepare pada abad ke-19 Masehi dibawa oleh para misionaris Belanda. Kristen berkembang pesat di Parepare dan menjadi salah satu agama besar di kota ini.

  • Katolik

    Agama Katolik juga dianut oleh sebagian kecil masyarakat Parepare. Jumlah penduduk Parepare yang beragama Katolik sekitar 10% dari total penduduk. Agama Katolik masuk ke Parepare pada abad ke-19 Masehi dibawa oleh para misionaris Portugis. Katolik berkembang pesat di Parepare dan menjadi salah satu agama besar di kota ini.

  • Toleransi Antar Umat Beragama

    Masyarakat Kota Parepare hidup rukun dan damai dalam keberagaman agama. Toleransi antar umat beragama sangat tinggi di kota ini. Hal ini terlihat dari banyaknya rumah ibadah yang berdiri berdampingan, seperti masjid, gereja, dan gereja Katolik. Masyarakat Parepare juga saling menghormati dan menghargai perbedaan agama.

Keberagaman agama di Kota Parepare menjadi salah satu kekayaan budaya kota ini. Toleransi antar umat beragama yang tinggi menjadikan Parepare sebagai kota yang harmonis dan damai.

Svara: ç–³endudukSvara: ssohn 213.843 jiwa (2021)

Svara: ssohn 213.843 jiwa (2021) merupakan jumlah penduduk Kota Parepare yang tercatat secara resmi oleh pemerintah setempat. Jumlah penduduk ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan pesatnya pembangunan di Kota Parepare.
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Parepare dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
* Meningkatnya angka kelahiran
* Menurunnya angka kematian
* Adanya migrasi penduduk dari daerah lain
* Perkembangan ekonomi yang semakin pesat
Pertumbuhan penduduk di Kota Parepare juga dipengaruhi oleh keberadaan kawasan industri yang cukup besar di kota ini. Kawasan industri tersebut menarik banyak pekerja dari daerah lain untuk datang dan menetap di Parepare.
Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, Kota Parepare harus terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik dan menyediakan infrastruktur yang memadai. Pemerintah kota juga perlu mengendalikan pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi kepadatan penduduk yang berlebihan.

Luas Wilayah: 99,33 km²

Luas wilayah Kota Parepare adalah 99,33 km². Luas wilayah ini terbagi menjadi 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Ujung, Kecamatan Soreang, Kecamatan Bacukiki, dan Kecamatan Bacukiki Barat.
Kecamatan Ujung merupakan kecamatan terbesar di Kota Parepare dengan luas wilayah 30,77 km². Kecamatan ini terletak di bagian utara Kota Parepare dan berbatasan dengan Kabupaten Pinrang. Kecamatan Soreang merupakan kecamatan terkecil di Kota Parepare dengan luas wilayah 12,86 km². Kecamatan ini terletak di bagian selatan Kota Parepare dan berbatasan dengan Kabupaten Barru. Kecamatan Bacukiki memiliki luas wilayah 27,90 km² dan terletak di bagian timur Kota Parepare. Kecamatan Bacukiki Barat memiliki luas wilayah 27,80 km² dan terletak di bagian barat Kota Parepare.
Dengan luas wilayah yang tidak terlalu luas, Kota Parepare termasuk dalam kategori kota kecil. Namun, meskipun luas wilayahnya kecil, Kota Parepare memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Parepare tercatat sebanyak 140.000 jiwa. Artinya, kepadatan penduduk di Kota Parepare mencapai 1.410 jiwa per km².

Batas Wilayah: Barru, Pinrang, Sidrap

Kota Parepare berbatasan dengan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Barru di sebelah utara, Kabupaten Pinrang di sebelah timur, dan Kabupaten Sidrap di sebelah selatan.
Batas wilayah antara Kota Parepare dengan Kabupaten Barru ditandai dengan Sungai Parepare. Sungai Parepare merupakan sungai terpanjang di Kota Parepare dan bermuara di Laut Parepare. Batas wilayah antara Kota Parepare dengan Kabupaten Pinrang ditandai dengan Pegunungan Latimojong. Pegunungan Latimojong merupakan pegunungan terpanjang di Sulawesi Selatan dan membentang dari utara ke selatan. Batas wilayah antara Kota Parepare dengan Kabupaten Sidrap ditandai dengan Sungai Saddang. Sungai Saddang merupakan sungai terbesar di Kabupaten Sidrap dan bermuara di Laut Flores.
Letak geografis Kota Parepare yang strategis, diapit oleh tiga kabupaten, menjadikan kota ini sebagai jalur perdagangan dan transportasi yang penting. Kota Parepare juga menjadi pintu gerbang ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Transportasi: Bandara, pelabuhan, stasiun kereta api

Kota Parepare memiliki infrastruktur transportasi yang cukup lengkap, meliputi bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api.
Bandara Parepare atau Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG) terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Bandara ini melayani penerbangan domestik dan internasional. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Parepare antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, dan Citilink Indonesia. Bandara Parepare menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Parepare dan sekitarnya.
Pelabuhan Parepare merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini melayani kapal penumpang dan kapal barang dari berbagai daerah di Indonesia, serta dari negara-negara tetangga. Pelabuhan Parepare menjadi pusat distribusi barang dan jasa ke berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
Stasiun Kereta Api Parepare terletak di pusat kota. Stasiun ini melayani kereta api penumpang dan kereta api barang. Kereta api penumpang yang beroperasi di Stasiun Parepare antara lain KA Lokal Parepare-Makassar, KA Ekonomi Parepare-Makassar, dan KA Eksekutif Parepare-Jakarta. Stasiun Kereta Api Parepare menjadi salah satu alternatif transportasi bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar kota.

Pendidikan: Universitas, institut, sekolah tinggi

Kota Parepare memiliki beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, antara lain:

  • Universitas Negeri Makassar (UNM) Parepare

    UNM Parepare merupakan salah satu kampus cabang dari Universitas Negeri Makassar. UNM Parepare menawarkan berbagai program studi, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD), dan Pendidikan Bahasa Inggris.

  • Institut Teknologi Kesehatan (ITK) Parepare

    ITK Parepare merupakan perguruan tinggi swasta yang menawarkan berbagai program studi di bidang kesehatan, seperti Keperawatan, Kebidanan, dan Farmasi.

  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mega Rezky

    STIKES Mega Rezky merupakan perguruan tinggi swasta yang menawarkan berbagai program studi di bidang kesehatan, seperti Keperawatan, Kebidanan, dan Farmasi.

  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Parepare

    STIE AMKOP Parepare merupakan perguruan tinggi swasta yang menawarkan berbagai program studi di bidang ekonomi, seperti Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan.

Keberadaan perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Parepare menjadikan kota ini sebagai salah satu tujuan pendidikan bagi masyarakat dari berbagai daerah. Kota Parepare juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Sulawesi Selatan.

Kesehatan: Rumah sakit, puskesmas, klinik

Kota Parepare memiliki beberapa fasilitas kesehatan, antara lain rumah sakit, puskesmas, dan klinik.
Rumah sakit terbesar di Kota Parepare adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau. RSUD Andi Makkasau merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah yang menyediakan berbagai layanan kesehatan, seperti layanan rawat jalan, rawat inap, dan bedah. Selain RSUD Andi Makkasau, di Kota Parepare juga terdapat beberapa rumah sakit swasta, seperti Rumah Sakit Ibnu Sina, Rumah Sakit Awal Bros, dan Rumah Sakit Parepare.
Selain rumah sakit, di Kota Parepare juga terdapat beberapa puskesmas dan klinik. Puskesmas tersebar di berbagai kecamatan di Kota Parepare, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan dasar. Klinik-klinik di Kota Parepare juga menyediakan berbagai layanan kesehatan, seperti layanan dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis.
Dengan adanya berbagai fasilitas kesehatan tersebut, masyarakat Kota Parepare dapat dengan mudah memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkan. Kota Parepare juga menjadi salah satu tujuan wisata kesehatan bagi masyarakat dari daerah lain.

Pariwisata: Pantai, air terjun, museum

Kota Parepare memiliki beberapa objek wisata menarik, antara lain pantai, air terjun, dan museum.
Pantai yang terkenal di Kota Parepare adalah Pantai Lumpue. Pantai Lumpue terletak di Kecamatan Bacukiki Barat, sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Pantai Lumpue menjadi tempat yang tepat untuk bersantai dan menikmati pemandangan laut lepas.
Air terjun yang terkenal di Kota Parepare adalah Air Terjun Latuppa. Air Terjun Latuppa terletak di Kecamatan Bacukiki, sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dan dikelilingi oleh hutan yang rimbun. Air Terjun Latuppa menjadi tempat yang tepat untuk menikmati keindahan alam dan kesegaran udara pegunungan.
Museum yang terkenal di Kota Parepare adalah Museum Daerah Sulawesi Selatan. Museum Daerah Sulawesi Selatan terletak di Kecamatan Ujung, sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah dan budaya Sulawesi Selatan. Museum Daerah Sulawesi Selatan menjadi tempat yang tepat untuk belajar tentang sejarah dan budaya Sulawesi Selatan.

Pusat Perbelanjaan: Pasar tradisional, mal

Kota Parepare memiliki beberapa pusat perbelanjaan, antara lain pasar tradisional dan mal.

  • Pasar Tradisional

    Pasar tradisional merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang banyak diminati oleh masyarakat Kota Parepare. Pasar tradisional menjual berbagai macam kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lauk-pauk. Pasar tradisional juga menjual berbagai macam barang lainnya, seperti pakaian, peralatan rumah tangga, dan aksesoris.

  • Mal

    Mal merupakan pusat perbelanjaan modern yang banyak diminati oleh masyarakat Kota Parepare. Mal menjual berbagai macam kebutuhan pokok dan barang lainnya, seperti pakaian, peralatan elektronik, dan aksesoris. Mal juga biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas hiburan, seperti bioskop, arena bermain anak-anak, dan restoran.

  • Pusat Perbelanjaan Terkenal di Kota Parepare

    Beberapa pusat perbelanjaan terkenal di Kota Parepare antara lain:

    • Pasar Sentral Parepare
    • Pasar Lakessi
    • Pasar Senggol Parepare
    • Mallusetasi Parepare
    • Transmart Parepare
  • Peran Pusat Perbelanjaan dalam Perekonomian Kota Parepare

    Pusat perbelanjaan memainkan peran penting dalam perekonomian Kota Parepare. Pusat perbelanjaan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pusat perbelanjaan juga menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota Parepare.

Dengan adanya berbagai pusat perbelanjaan tersebut, masyarakat Kota Parepare dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan pokok dan barang lainnya. Pusat perbelanjaan juga menjadi salah satu tempat rekreasi bagi masyarakat Kota Parepare.

Olahraga: Sepak bola, bulu tangkis, voli

Masyarakat Kota Parepare gemar berolahraga. Beberapa olahraga yang populer di Kota Parepare antara lain sepak bola, bulu tangkis, dan voli.
Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Kota Parepare. Kota Parepare memiliki beberapa klub sepak bola, seperti PSM Parepare, Persip Parepare, dan Gaspa Parepare. Klub-klub sepak bola tersebut berkompetisi di Liga 3 Indonesia. Kota Parepare juga memiliki stadion sepak bola yang memadai, yaitu Stadion Gelora Bj. Habibie.
Bulu tangkis juga merupakan olahraga yang cukup populer di Kota Parepare. Kota Parepare memiliki beberapa klub bulu tangkis, seperti PB Djarum Parepare, PB Jaya Raya Parepare, dan PB Mutiara Parepare. Klub-klub bulu tangkis tersebut berkompetisi di berbagai kejuaraan bulu tangkis tingkat daerah dan nasional.
Voli juga merupakan olahraga yang cukup populer di Kota Parepare. Kota Parepare memiliki beberapa klub voli, seperti PBV Parepare, PBV Gaspa Parepare, dan PBV Persip Parepare. Klub-klub voli tersebut berkompetisi di berbagai kejuaraan voli tingkat daerah dan nasional.

Kesenian: Tari, musik, lukis

Kota Parepare memiliki berbagai macam kesenian, antara lain tari, musik, dan lukis.
Tari tradisional yang terkenal di Kota Parepare adalah Tari Pakarena. Tari Pakarena merupakan tari yang dibawakan oleh para penari wanita. Tari Pakarena biasanya ditampilkan pada acara-acara adat dan pernikahan. Tari Pakarena memiliki gerakan yang anggun dan lembut, serta diiringi oleh musik tradisional Sulawesi Selatan.
Musik tradisional yang terkenal di Kota Parepare adalah Gandrang Bulo. Gandrang Bulo merupakan alat musik pukul yang terbuat dari bambu. Gandrang Bulo biasanya dimainkan dalam berbagai acara adat dan budaya di Sulawesi Selatan. Gandrang Bulo memiliki suara yang merdu dan ritme yang dinamis.
Kesenian lukis juga cukup berkembang di Kota Parepare. Kota Parepare memiliki beberapa pelukis yang karyanya sudah dikenal di tingkat nasional dan internasional. Salah satu pelukis terkenal dari Kota Parepare adalah Basuki Abdullah. Basuki Abdullah merupakan pelukis yang karyanya banyak dipamerkan di berbagai museum dan galeri seni di seluruh dunia.

FAQ

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Kota Parepare:

Pertanyaan 1: Apa julukan Kota Parepare?
Jawaban: Kota Parepare dikenal dengan julukan “Urut 24 Jam Parepare” yang menggambarkan aktivitas masyarakatnya yang tidak pernah berhenti dan selalu berdenyut hidup selama 24 jam sehari.

Pertanyaan 2: Apa saja industri yang berkembang di Kota Parepare?
Jawaban: Industri yang berkembang di Kota Parepare antara lain industri agro, maritim, dan perdagangan.

Pertanyaan 3: Apa saja kuliner khas Kota Parepare?
Jawaban: Kuliner khas Kota Parepare antara lain ikan bakar Parepare dan pallubasa.

Pertanyaan 4: Apa saja tari tradisional yang terkenal di Kota Parepare?
Jawaban: Tari tradisional yang terkenal di Kota Parepare adalah Tari Pakarena.

Pertanyaan 5: Apa saja musik tradisional yang terkenal di Kota Parepare?
Jawaban: Musik tradisional yang terkenal di Kota Parepare adalah Gandrang Bulo.

Pertanyaan 6: Apa saja kesenian lukis yang terkenal di Kota Parepare?
Jawaban: Kesenian lukis yang terkenal di Kota Parepare adalah lukisan karya Basuki Abdullah.

Pertanyaan 7: Apa saja objek wisata yang terkenal di Kota Parepare?
Jawaban: Objek wisata yang terkenal di Kota Parepare antara lain Pantai Lumpue, Air Terjun Latuppa, dan Museum Daerah Sulawesi Selatan.

Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Kota Parepare. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Selain informasi di atas, berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kota Parepare:

Tips

Berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kota Parepare:

1. Gunakan transportasi umum.
Kota Parepare memiliki sistem transportasi umum yang baik. Anda dapat menggunakan bus, angkot, atau taksi untuk berkeliling kota. Menggunakan transportasi umum akan lebih murah dan efisien daripada menggunakan kendaraan pribadi.

2. Kunjungi objek wisata yang terkenal.
Kota Parepare memiliki beberapa objek wisata yang terkenal, seperti Pantai Lumpue, Air Terjun Latuppa, dan Museum Daerah Sulawesi Selatan. Jangan lupa untuk mengunjungi objek-objek wisata tersebut saat Anda berada di Kota Parepare.

3. Cicipi kuliner khas Parepare.
Kota Parepare memiliki beberapa kuliner khas yang lezat, seperti ikan bakar Parepare dan pallubasa. Jangan lupa untuk mencoba kuliner khas tersebut saat Anda berada di Kota Parepare.

4. Beli oleh-oleh khas Parepare.
Kota Parepare memiliki beberapa oleh-oleh khas yang bisa Anda bawa pulang, seperti kain sutra, ukiran kayu, dan makanan ringan. Jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas tersebut saat Anda berada di Kota Parepare.

Demikian beberapa tips bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kota Parepare. Semoga tips-tips ini bermanfaat bagi Anda.

Kota Parepare merupakan kota yang menarik untuk dikunjungi. Kota ini memiliki berbagai macam objek wisata, kuliner, dan kesenian yang unik. Jangan lupa untuk menjadikan Kota Parepare sebagai salah satu tujuan wisata Anda.

Conclusion

Kota Parepare merupakan kota yang menarik dan unik. Kota ini memiliki berbagai macam objek wisata, kuliner, dan kesenian yang khas. Julukan “Urut 24 Jam Parepare” menggambarkan aktivitas masyarakatnya yang tidak pernah berhenti dan selalu berdenyut hidup selama 24 jam sehari. Kota Parepare juga merupakan kota industri yang maju, dengan berbagai macam industri yang berkembang pesat.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Kota Parepare, jangan lupa untuk mengunjungi objek-objek wisata yang terkenal, seperti Pantai Lumpue, Air Terjun Latuppa, dan Museum Daerah Sulawesi Selatan. Jangan lupa juga untuk mencoba kuliner khas Parepare, seperti ikan bakar Parepare dan pallubasa. Dan jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Parepare, seperti kain sutra, ukiran kayu, dan makanan ringan.

Kota Parepare merupakan kota yang ramah dan terbuka. Masyarakat Kota Parepare dikenal dengan keramahan dan kesantunannya. Anda pasti akan merasa betah dan nyaman saat berkunjung ke Kota Parepare.

Pesan sekarang :


Share the Post: