

Kota Purwokerto merupakan salah satu kota penting di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terkenal dengan sejarahnya yang panjang dan kaya akan budaya. Urut 24 Jam Purwokerto adalah sebuah tradisi unik yang telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari identitas kota ini.
Urut 24 Jam Purwokerto adalah sebuah kegiatan kirab budaya yang menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Kabupaten Banyumas. Kesenian-kesenian tersebut antara lain tari, musik, dan drama. Urut 24 Jam Purwokerto biasanya diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Urut 24 Jam Purwokerto
Urut 24 Jam Purwokerto adalah tradisi kirab budaya yang menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Banyumas.
- Traiskssi panjang
- Identitas kota
- Diadakan tiap tahun
- Bulan Agustus atau September
- Bertepatan Hari Jadi Banyumas
- menampilkan berbagai kesenian tradisional
- Tari, music, dan drama
- Peserta dari berbagai daerah
- Menampilkan budaya Banyumas
- Menarik wisatawan
- Mštíuat ekonomi kreatif
- Memlestarikan budaya daerah
- Menjalin silaturahmi
- Sebagai daya tarik wisata
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Tradsi ini tidak hanya sebagai躱 upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah dan menarik wisatawan.
Tradisi Panjang
Urut 24 Jam Purwokerto memiliki tradisi yang panjang. Kegiatan ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18, pada masa pemerintahan Bupati Banyumas Raden Tumenggung Yudanegara II. Pada awalnya, Urut 24 Jam Purwokerto hanya diikuti oleh kesenian-kesenian tradisional dari wilayah Banyumas saja. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan ini diikuti oleh kesenian-kesenian tradisional dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan bahkan dari luar Jawa Tengah.
Pada masa lalu, Urut 24 Jam Purwokerto diadakan selama 24 jam nonstop. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan ini dipersingkat menjadi 12 jam saja. Meskipun demikian, Urut 24 Jam Purwokerto tetap menjadi tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas.
Urut 24 Jam Purwokerto tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah dan menarik wisatawan. Kegiatan ini menampilkan berbagai kesenian tradisional yang sudah hampir punah, seperti tari lengger, tari topeng, dan wayang kulit. Selain itu, Urut 24 Jam Purwokerto juga menampilkan kesenian-kesenian tradisional yang lebih modern, seperti tari kreasi baru dan musik kontemporer.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan tradisi yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah dan menarik wisatawan.
Pada tahun 2020, Urut 24 Jam Purwokerto tidak diadakan karena pandemi COVID-19. Namun, pada tahun 2021, kegiatan ini kembali diadakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun demikian, Urut 24 Jam Purwokerto 2021 tetap sukses dan menarik banyak wisatawan.
Identitas Kota
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu identitas Kota Purwokerto. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah dan menarik wisatawan.
- Kesenian tradisional
Urut 24 Jam Purwokerto menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Banyumas. Kesenian-kesenian tersebut antara lain tari, musik, dan drama. Urut 24 Jam Purwokerto menjadi ajang bagi para seniman tradisional untuk menampilkan karya-karya mereka dan melestarikan budaya daerah.
- Budaya Banyumas
Urut 24 Jam Purwokerto menampilkan berbagai kesenian tradisional yang merupakan bagian dari budaya Banyumas. Kegiatan ini menjadi ajang bagi masyarakat Banyumas untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka kepada masyarakat luas.
- Pariwisata
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kota Purwokerto. Kegiatan ini menarik banyak wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Urut 24 Jam Purwokerto menjadi salah satu daya tarik wisata yang membuat Kota Purwokerto semakin dikenal.
- Ekonomi kreatif
Urut 24 Jam Purwokerto juga menjadi ajang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk menampilkan dan menjual produk-produk mereka. Kegiatan ini menjadi peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk-produk mereka dan meningkatkan pendapatan mereka.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu identitas Kota Purwokerto yang sangat penting. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Diadakan Tiap Tahun
Urut 24 Jam Purwokerto diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini biasanya berlangsung selama 12 jam, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Urut 24 Jam Purwokerto diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Banyumas dan sekitarnya. Para peserta menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti tari, musik, dan drama. Selain itu, Urut 24 Jam Purwokerto juga menampilkan kesenian-kesenian tradisional yang lebih modern, seperti tari kreasi baru dan musik kontemporer.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Banyumas. Kegiatan ini menjadi ajang bagi masyarakat Banyumas untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka kepada masyarakat luas.
Urut 24 Jam Purwokerto juga menjadi ajang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk menampilkan dan menjual produk-produk mereka. Kegiatan ini menjadi peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk-produk mereka dan meningkatkan pendapatan mereka.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Bulan Agustus atau September
Urut 24 Jam Purwokerto diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Banyumas. Penetapan bulan Agustus atau September sebagai waktu penyelenggaraan Urut 24 Jam Purwokerto bukan tanpa alasan.
Bulan Agustus dan September merupakan bulan-bulan yang identik dengan musim kemarau. Pada musim kemarau, cuaca di Banyumas biasanya cerah dan tidak hujan. Hal ini sangat mendukung untuk pelaksanaan Urut 24 Jam Purwokerto yang berlangsung selama 12 jam.
Selain itu, bulan Agustus dan September juga merupakan bulan-bulan yang identik dengan musim panen. Pada musim panen, masyarakat Banyumas biasanya memiliki waktu luang lebih banyak untuk mengikuti Urut 24 Jam Purwokerto.
Penetapan bulan Agustus atau September sebagai waktu penyelenggaraan Urut 24 Jam Purwokerto juga didasarkan pada pertimbangan sejarah. Hari Jadi Kabupaten Banyumas diperingati setiap tanggal 22 Agustus. Oleh karena itu, Urut 24 Jam Purwokerto biasanya diadakan pada bulan Agustus atau September, berdekatan dengan tanggal Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Bertepatan Hari Jadi Banyumas
Urut 24 Jam Purwokerto diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Banyumas. Penetapan Hari Jadi Kabupaten Banyumas pada tanggal 22 Agustus didasarkan pada peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal tersebut.
Pada tanggal 22 Agustus 1571, Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang mengangkat Raden Joko Kaiman sebagai Bupati Banyumas pertama. Raden Joko Kaiman kemudian bergelar Adipati Mrapat. Pengangkatan Raden Joko Kaiman sebagai Bupati Banyumas pertama menandai berdirinya Kabupaten Banyumas.
Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas menetapkan tanggal 22 Agustus sebagai Hari Jadi Kabupaten Banyumas. Penetapan Hari Jadi Kabupaten Banyumas pada tanggal 22 Agustus juga didasarkan pada pertimbangan bahwa pada tanggal tersebut bertepatan dengan bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam.
Urut 24 Jam Purwokerto yang diadakan setiap tahun pada bulan Agustus atau September, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, merupakan salah satu kegiatan untuk memperingati hari jadi tersebut. Kegiatan ini menjadi ajang bagi masyarakat Banyumas untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka kepada masyarakat luas.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Menampilkan Berbagai Kesenian Tradisional
Urut 24 Jam Purwokerto menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Banyumas. Kesenian-kesenian tersebut antara lain tari, musik, dan drama.
Tari
Tari tradisional yang ditampilkan dalam Urut 24 Jam Purwokerto antara lain tari lengger, tari topeng, dan tari calung. Tari lengger merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita. Tari topeng merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari pria yang menggunakan topeng. Tari calung merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita dan pria yang diiringi oleh musik calung.
Musik
Musik tradisional yang ditampilkan dalam Urut 24 Jam Purwokerto antara lain musik calung, musik angklung, dan musik gamelan. Musik calung merupakan musik tradisional Banyumas yang dimainkan menggunakan alat musik calung. Musik angklung merupakan musik tradisional Banyumas yang dimainkan menggunakan alat musik angklung. Musik gamelan merupakan musik tradisional Banyumas yang dimainkan menggunakan alat musik gamelan.
Drama
Drama tradisional yang ditampilkan dalam Urut 24 Jam Purwokerto antara lain drama wayang kulit, drama ketoprak, dan drama ludruk. Drama wayang kulit merupakan drama tradisional Banyumas yang menggunakan boneka wayang kulit sebagai tokoh-tokohnya. Drama ketoprak merupakan drama tradisional Banyumas yang menggunakan tokoh-tokoh manusia. Drama ludruk merupakan drama tradisional Banyumas yang menggunakan tokoh-tokoh manusia dan diiringi oleh musik gamelan.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Tari, Musik, dan Drama
Urut 24 Jam Purwokerto menampilkan berbagai kesenian tradisional dari berbagai daerah di Banyumas. Kesenian-kesenian tersebut antara lain tari, musik, dan drama.
- Tari lengger
Tari lengger merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita. Tari lengger biasanya diiringi oleh musik calung dan gong. Tari lengger menceritakan tentang kisah cinta antara seorang putri dengan seorang pemuda miskin.
- Tari topeng
Tari topeng merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari pria yang menggunakan topeng. Tari topeng biasanya diiringi oleh musik gamelan. Tari topeng menceritakan tentang kisah-kisah mitologi dan sejarah.
- Tari calung
Tari calung merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita dan pria yang diiringi oleh musik calung. Tari calung biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Banyumas.
- Musik calung
Musik calung merupakan musik tradisional Banyumas yang dimainkan menggunakan alat musik calung. Musik calung biasanya diiringi oleh gong dan kendang. Musik calung dimainkan untuk mengiringi berbagai kesenian tradisional Banyumas, seperti tari lengger, tari topeng, dan tari calung.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Peserta dari Berbagai Daerah
Urut 24 Jam Purwokerto diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Banyumas dan sekitarnya. Para peserta menampilkan berbagai kesenian tradisional, seperti tari, musik, dan drama.
- Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas merupakan daerah asal dari Urut 24 Jam Purwokerto. Sebagian besar peserta Urut 24 Jam Purwokerto berasal dari Kabupaten Banyumas.
- Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Banyak peserta Urut 24 Jam Purwokerto yang berasal dari Kabupaten Cilacap.
- Kabupaten Purbalingga
Kabupaten Purbalingga merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Banyak peserta Urut 24 Jam Purwokerto yang berasal dari Kabupaten Purbalingga.
- Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Banyak peserta Urut 24 Jam Purwokerto yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Menampilkan Budaya Banyumas
Urut 24 Jam Purwokerto menampilkan berbagai kesenian tradisional yang merupakan bagian dari budaya Banyumas. Kegiatan ini menjadi ajang bagi masyarakat Banyumas untuk menunjukkan kekayaan budaya mereka kepada masyarakat luas.
- Tari lengger
Tari lengger merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita. Tari lengger biasanya diiringi oleh musik calung dan gong. Tari lengger menceritakan tentang kisah cinta antara seorang putri dengan seorang pemuda miskin. Tari lengger merupakan salah satu kesenian tradisional Banyumas yang paling populer.
- Tari topeng
Tari topeng merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari pria yang menggunakan topeng. Tari topeng biasanya diiringi oleh musik gamelan. Tari topeng menceritakan tentang kisah-kisah mitologi dan sejarah. Tari topeng merupakan salah satu kesenian tradisional Banyumas yang sangat sakral.
- Tari calung
Tari calung merupakan tari tradisional Banyumas yang dibawakan oleh penari wanita dan pria yang diiringi oleh musik calung. Tari calung biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Banyumas. Tari calung merupakan salah satu kesenian tradisional Banyumas yang sangat menghibur.
- Musik calung
Musik calung merupakan musik tradisional Banyumas yang dimainkan menggunakan alat musik calung. Musik calung biasanya diiringi oleh gong dan kendang. Musik calung dimainkan untuk mengiringi berbagai kesenian tradisional Banyumas, seperti tari lengger, tari topeng, dan tari calung. Musik calung merupakan salah satu kesenian tradisional Banyumas yang sangat meriah.
Urut 24 Jam Purwokerto merupakan salah satu kegiatan tahunan yang sangat penting bagi masyarakat Banyumas. Kegiatan ini tidak hanya sebagai upacara adat, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya daerah, menarik wisatawan, dan meningkatkan ekonomi kreatif.
Pesan sekarang :
