

Pada zaman dahulu, masyarakat Ternate menggunakan sistem urutan panggilan yang didasarkan pada usia dan kedudukan sosial. Sistem ini dikenal dengan sebutan “urutan panggilan terdekat”. Urutan panggilan terdekat ini diterapkan dalam berbagai situasi, seperti upacara adat, pertemuan formal, dan kegiatan sosial lainnya.
Dalam sistem urutan panggilan terdekat, seseorang akan dipanggil dengan sebutan yang menunjukkan usianya atau kedudukan sosialnya. Misalnya, seorang anak kecil akan dipanggil dengan sebutan “ade” atau “dik”, sedangkan seorang orang tua akan dipanggil dengan sebutan “bapak” atau “ibu”. Demikian pula, seseorang yang memiliki kedudukan sosial tinggi akan dipanggil dengan sebutan “tuan” atau “nyonya”, sedangkan seseorang yang memiliki kedudukan sosial rendah akan dipanggil dengan sebutan “pak” atau “bu”.
Sistem urutan panggilan terdekat ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap orang lain. Dengan menggunakan sebutan yang sesuai, seseorang menunjukkan bahwa mereka menghargai usia dan kedudukan sosial orang lain. Sistem ini juga membantu untuk menciptakan suasana yang lebih harmonis dan akrab dalam masyarakat.
Urut Panggilan Terdekat Ternate
Sistem panggilan berdasarkan usia dan kedudukan sosial.
- Menunjukkan penghormatan dan penghargaan.
- Menciptakan suasana harmonis dan akrab.
- Digunakan dalam upacara adat, pertemuan formal, dan kegiatan sosial.
- Sebutan untuk anak kecil: “ade” atau “dik”.
- Sebutan untuk orang tua: “bapak” atau “ibu”.
- Sebutan untuk orang dengan kedudukan sosial tinggi: “tuan” atau “nyonya”.
- Sebutan untuk orang dengan kedudukan sosial rendah: “pak” atau “bu”.
- Berbeda-beda di setiap daerah di Ternate.
- Dapat berubah seiring berjalannya waktu.
- Dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat setempat.
- Menjaga sopan santun dan tata krama.
- Mencegah terjadinya kesalahpahaman.
- Mempererat hubungan sosial antar masyarakat.
- Sebagai bentuk identitas budaya Ternate.
- Diwariskan secara turun-temurun.
- Masih digunakan hingga saat ini.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Menunjukkan penghormatan dan penghargaan.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap orang lain. Dengan menggunakan sebutan yang sesuai, seseorang menunjukkan bahwa mereka menghargai usia dan kedudukan sosial orang lain. Hal ini penting dalam menjaga hubungan sosial yang harmonis dan saling menghormati.
Dalam budaya Ternate, usia sangat dihormati. Orang yang lebih tua dianggap lebih bijaksana dan berpengalaman, sehingga mereka harus dihormati oleh orang yang lebih muda. Sebutan “bapak” dan “ibu” digunakan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua, baik yang memiliki hubungan keluarga maupun tidak.
Selain usia, kedudukan sosial juga berpengaruh terhadap urutan panggilan terdekat. Seseorang yang memiliki kedudukan sosial yang lebih tinggi, seperti pejabat pemerintah, tokoh agama, atau pemimpin adat, akan dipanggil dengan sebutan yang lebih formal dan menunjukkan rasa hormat, seperti “tuan” atau “nyonya”.
Penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat menunjukkan bahwa seseorang memiliki tata krama dan sopan santun yang baik. Hal ini penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena menunjukkan bahwa seseorang menghargai dan menghormati orang lain.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Sistem panggilan ini mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai, regardless of age, social status, or other differences.
Menciptakan suasana harmonis dan akrab.
Urut panggilan terdekat di Ternate juga berperan dalam menciptakan suasana yang lebih harmonis dan akrab dalam masyarakat. Ketika orang-orang saling memanggil dengan sebutan yang tepat dan menunjukkan rasa hormat, maka akan tercipta suasana yang lebih kondusif untuk komunikasi dan interaksi sosial.
- Menumbuhkan rasa saling menghargai.
Ketika orang-orang saling memanggil dengan sebutan yang menunjukkan rasa hormat, maka mereka akan merasa lebih dihargai. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri, serta mendorong mereka untuk bersikap lebih baik kepada orang lain.
- Mencegah kesalahpahaman.
Penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman. Misalnya, jika seseorang memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan “dek” atau “dik”, maka orang tersebut mungkin akan merasa tidak dihormati. Sebaliknya, jika seseorang memanggil orang yang lebih muda dengan sebutan “bapak” atau “ibu”, maka orang tersebut mungkin akan merasa canggung.
- Mempererat hubungan sosial.
Urut panggilan terdekat dapat membantu mempererat hubungan sosial antar masyarakat. Ketika orang-orang saling memanggil dengan sebutan yang menunjukkan keakraban dan kekeluargaan, maka mereka akan merasa lebih dekat satu sama lain. Hal ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
- Menjaga sopan santun dan tata krama.
Penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat menunjukkan bahwa seseorang memiliki tata krama dan sopan santun yang baik. Hal ini penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena menunjukkan bahwa seseorang menghargai dan menghormati orang lain. Selain itu, penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat dapat menjadi contoh bagi generasi muda tentang bagaimana seharusnya bersikap kepada orang lain.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Sistem panggilan ini mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai, dan menciptakan suasana yang harmonis dan akrab dalam masyarakat.
Digunakan dalam upacara adat, pertemuan formal, dan kegiatan sosial.
Urut panggilan terdekat di Ternate tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam berbagai acara resmi, seperti upacara adat, pertemuan formal, dan kegiatan sosial. Dalam acara-acara tersebut, penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat sangat penting untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada para peserta dan tamu undangan.
- Upacara adat.
Dalam upacara adat Ternate, urutan panggilan terdekat digunakan untuk menunjukkan kedudukan dan peran masing-masing peserta upacara. Misalnya, dalam upacara pernikahan adat Ternate, mempelai pria dan wanita akan dipanggil dengan sebutan “mahu” dan “mahi”, sedangkan orang tua mereka akan dipanggil dengan sebutan “bapak” dan “ibu”.
- Pertemuan formal.
Dalam pertemuan formal, seperti rapat pemerintah, seminar, atau konferensi, urutan panggilan terdekat digunakan untuk menunjukkan kedudukan dan jabatan masing-masing peserta. Misalnya, seorang pejabat pemerintah akan dipanggil dengan sebutan “bapak” atau “ibu”, sedangkan seorang peserta dari民間(sektor swasta) akan dipanggil dengan sebutan “tuan” atau “nyonya”.
- Kegiatan sosial.
Dalam kegiatan sosial, seperti pesta, reuni, atau arisan, urutan panggilan terdekat digunakan untuk menunjukkan keakraban dan kekeluargaan antar peserta. Misalnya, dalam sebuah pesta pernikahan, para tamu undangan akan saling memanggil dengan sebutan “bapak”, “ibu”, “abang”, “kakak”, “adik”, dan sebagainya.
- Menjaga sopan santun dan tata krama.
Penggunaan urutan panggilan terdekat yang tepat dalam upacara adat, pertemuan formal, dan kegiatan sosial menunjukkan bahwa seseorang memiliki tata krama dan sopan santun yang baik. Hal ini penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena menunjukkan bahwa seseorang menghargai dan menghormati orang lain.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Sistem panggilan ini mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai, dan menciptakan suasana yang harmonis dan akrab dalam masyarakat.
Sebutan untuk anak kecil: “ade” atau “dik”.
Dalam urutan panggilan terdekat di Ternate, anak kecil biasanya dipanggil dengan sebutan “ade” atau “dik”. Kedua sebutan ini memiliki makna yang sama, yaitu “adik”. Namun, penggunaan kedua sebutan ini tergantung pada konteks dan situasi.
Sebutan “ade” biasanya digunakan untuk memanggil anak kecil yang memiliki hubungan keluarga dengan kita, seperti adik kandung, sepupu, atau keponakan. Sedangkan sebutan “dik” biasanya digunakan untuk memanggil anak kecil yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan kita, seperti teman sebaya atau anak tetangga.
Penggunaan sebutan “ade” atau “dik” untuk memanggil anak kecil menunjukkan rasa sayang, kasih, dan perhatian. Kedua sebutan ini juga menunjukkan bahwa kita menghargai kehadiran anak-anak kecil dalam kehidupan kita.
Selain sebutan “ade” dan “dik”, ada beberapa sebutan lain yang digunakan untuk memanggil anak kecil di Ternate, seperti “ana” (anak), “bua” (buah hati), atau “sayang”. Penggunaan sebutan-sebutan ini tergantung pada preferensi masing-masing keluarga.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Sistem panggilan ini mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai, dan menciptakan suasana yang harmonis dan akrab dalam masyarakat.
Sebutan untuk orang tua: “bapak” atau “ibu”.
Dalam urutan panggilan terdekat di Ternate, orang tua biasanya dipanggil dengan sebutan “bapak” atau “ibu”. Kedua sebutan ini memiliki makna yang sama, yaitu “orang tua”. Namun, penggunaan kedua sebutan ini tergantung pada konteks dan situasi.
Sebutan “bapak” biasanya digunakan untuk memanggil ayah kandung, ayah tiri, atau ayah mertua. Sedangkan sebutan “ibu” biasanya digunakan untuk memanggil ibu kandung, ibu tiri, atau ibu mertua.
Penggunaan sebutan “bapak” atau “ibu” untuk memanggil orang tua menunjukkan rasa hormat, kasih, dan sayang. Kedua sebutan ini juga menunjukkan bahwa kita menghargai peran dan tanggung jawab orang tua dalam kehidupan kita.
Selain sebutan “bapak” dan “ibu”, ada beberapa sebutan lain yang digunakan untuk memanggil orang tua di Ternate, seperti “amai” (ibu) atau “abe” (ayah). Penggunaan sebutan-sebutan ini tergantung pada preferensi masing-masing keluarga.
Urut panggilan terdekat di Ternate merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Sistem panggilan ini mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai, dan menciptakan suasana yang harmonis dan akrab dalam masyarakat.
Pesan sekarang :
